Bertambahnya Pasokan Apartemen di Jabodetabek

Bertambahnya Pasokan Apartemen di Jabodetabek
Pojok Nasional. Pasokan apartemen di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tahun ini diperkirakan terus bertambah. Kondisi ini terjadi karena ada sejumlah proyek yang awalnya diluncurkan tahun lalu.

Data yang dirilis konsultan properti Cushman & Wakefield menyatakan, sebanyak 18 projek kondominium atau apartemen di area Jabodetabek yang diselesaikan pada kuartal IV/2017, berimplikasi pada bertambahnya pasokan sebanyak 13.484 unit baru ke pasar. Angka itu naik 6,2% ketimbang total pasokan pada kuartal sebelumnya. Kendati ada penambahan suplai, tetapi Cushman & Wakefield memprediksi, pertumbuhan harga apartemen akan cenderung stagnan.

“Ada juga peluncuran projek baru yang ditunda lantaran pihak pengembang mau melakukannya baru pada tahun ini,” ujar Cushman & Wakefield dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Konsultan itu menyatakan bahwa tingkat permintaan untuk projek yang terbangun terus mengalami penurunan, dengan tingkat penjualan rata-rata hanya 58,4%.

Serupa dengan stagnannya pertumbuhan harga apartemen, untuk area perkantoran dinyatakan tingkat penyewaan akan terus tertekan karena diperkirakan level keterisian akan menurun ketimbang 2017, meski biaya perawatan diperkirakan bakal meningkat di kuartal IV/2018.

Pada laoran sebelumnya, Cushman & Wakefield menyebutkan, harga sewa apartemen dan perkantoran pada kuartal IV/2017 mcenderung turun yaitu masing-masing 0,21% dan 5,1%.

Sebelumnya, konsultan properti Colliers International menyoroti kelebihan pasokan dalam perkantoran dan apartemen di kawasan DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya yang dinilai mampu mengakibatkan dinamika pada sektor properti pada 2018.

Usai pada 2017, tahun ini pasokan apartemen bakal bertambah seiring dengan tertunda sejumlah proyek yang seharusnya. Colliers memperkirakan, total pasokan apartemen sepanjang 2018-2020 diperkirakan mencapai 62.116 unit.

Sebagai perbandingan, sepanjang tahun lalu pasokan apartemen di Jakarta mencapai 8.130 unit, terendah dalam 7 tahun terakhir. Jumlah itu adalah 38,4% dari total yang rencananya dibangun sebanyak 21.167 unit.

“Situasi kelebihan pasokan di perkantoran dan residensial bertingkat terus menempatkan tekanan terhadap penyewaan dan tingkat harga sepanjang 2018,” kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto beberapa waktu lalu.

Ferry mengungkapkan, sektor perkantoran diprediksi banyak dipenuhi aktivitas dan relokasi yang dilakukan pelaku usaha semacam bidang e-commerce.

Selain itu, menurut dia, dalam sektor residensial, ke depannya apartemen atau perumahan menengah ke bawah akan tetap mendominasi keseluruhan penjualan sektor ini.

Sementara untuk perhotelan, dia berpendapat bahwa meski di 2017 tak menunjukkan kinerja yang hebat, tapi pada tahun ini diperkirakan lebih bergairah dengan adanya penyelenggaraan ajang seperti Asian Games dan tahun politik menjelang Pemilu 2019.

Comments

Popular posts from this blog

Peresmian ‘Roemah Djoeang’ Dihadiri Oleh Prabowo, Anies Dan Sandi

Inilah 5 Kedai Makan Populer Di Old Town Central Hongkong

Pertolongan Pertama Jika Ada Yang Keracunan, Lakukan Ini Agar Tidak Fatal